Minggu, 22 September 2019

Pengamat Ekonomi Memprediksi Properti Bisnis Akan Kembali Stabil

Usaha property tahun ini dipercaya akan kembali menggeliat pascapilpres April 2019. Akan tetapi, rebound itu direncanakan tidak panjang sebab condong kembali tertekan oleh beberapa unsur sampai tahun 2021.
Tahun ini sampai tahun 2021 akan diikuti dengan beberapa jenis property yang uptrend seperti lowrise apartment, keinginan 3-4 kamar, logistic park/gudang mini serta co-working ruang/virtual office di luar CBD).
Sedang yang downtrend diantaranya townhouse di Jabodetabek, kondotel serta office grade C," kata pengamat property F Rach Suherman dalam info sah di Jakarta.
Seterusnya, katanya, golongan milenial belum nikmati stimulan pasar hingga akan jadi pemirsa . Daya beli yang masih rendah serta prioritas berbelanja yang belum untuk beli rumah, tidak membuat pengembang mengarah pangsa ini dengan detil.
Karenanya, ia memandang pasar optimistis tumbuh tapi tidak relevan atau melandai, seperti waktu tahun 2010-2013 kemarin.
Ia meneruskan, keterkaitan anak usaha Lippo Grup lewat PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dalam pembangunan rumah murah buat warga berpendapatan rendah (MBR) dipandang menolong dalam program sejuta rumah yang di gagas pemerintah.
Peranan Lippo Cikarang dalam pembangunan rumah murah benar-benar berguna buat warga, walau margin di usaha ini kecil sehinga tidak menarik buat semakin banyak pengembang katanya.
Menurut dia, Lippo jadi perusahaan property dipandang masih kuat dalam peningkatan bisnisnya, meksi digoyang dari masalah Meikarta. Mereka harga helm kyt mengalami musim gugur tapi ada musim lain yang akan dapat dilewati katanya.
Selain itu, anggota Komisi V DPR Yoseph Umarhadi menjelaskan, pembangunan rumah murah buat warga berpendapatan rendah bukan sekedar jadi tanggung jawab pemerintah, dan juga swasta jadi pengembang.
Pembangunan rumah murah, katanya, bukan sekedar usaha semata-mata dan juga adalah nilai tanggung jawab sosial perusahaan. Rumah murah buat MBR jadi tanggung jawab pengembang supaya ketimpangan backlog perumahan dapat didesak.
Pembangunan rumah murah adalah mandat UU Tapera dimana di undang-undang itu ada semangat gotong royong buat semua pengembang untuk mendatangkan rumah menengah kelas bawah.
Ia mengaku sekarang pembangunan rumah murah buat MBR oleh pengembang masih minim. Ini karena lemahnya penegakan hukum sebab harga besi beton pengembang lebih pilih membayar kompensasi daripada penuhi keharusan bangun rumah murah sebab harga tanah yang semakin mahal setiap tahunnya.
Tetapi yang tentu, sekarang ada banyak pengembang besar yang belum mengarah pembangunan project rumah murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar