Kelapa Gading sekarang menjelma jadi satu diantara lokasi tempat tinggal elit sekaligus juga favorite di Jakarta. Ya, bila Jakarta Pusat punyai lokasi elit seperti Menteng, Jakarta Selatan ada Pondok Indah, karena itu Jakarta Utara punyai Kelapa Gading.
Hadirnya infrastruktur-infrastruktur transportasi baru, khususnya semenjak diujicobanya LRT Jakarta dengan jalan trek Kelapa Gading-Velodrome menggerakkan geliat pasar property di lokasi ini.
Harga property di Kelapa Gading mulai alami kenaikan sebab minimnya listing property. Ditambah lagi untuk listing property baru di lokasi yang ditingkatkan PT Summarecon Agung Tbk semenjak tahun 1970-an ini, sedikit.
Hal tersebut dikatakan oleh agen perdagangan property (broker) ERA Indonesia, Dion. Dia mengatakan tempat tinggal perumahan serta apartemen kembali merayap naik di ruang yang diketahui jadi Lokasi Kepala Naga ini.
Tetapi, lanjut Dion, perumahan di pasar sekunder masih jadi favorite sebab jumlahnya infrastruktur pendukung yang baru. Contohnya saja, Kereta Lintas Raya Terintegrasi (LRT) Kelapa Gading-Velodrome yang sudah dikerjakan eksperimen.
Diluar itu, ada project ruas tol dalam kota (dalkot) yang diinisiasi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta terus ditangani. Project ini sentuh lokasi Kelapa Gading yang jadi penghubung di antara Jakarta serta Bekasi.
Sama dengan rumah baru, beli rumah sekunder atau rumah sisa dapat juga dikerjakan lewat Credit Kepemilikan Rumah (KPR). Tetapi, bila dibanding harga sepeda polygon dengan pembelian rumah baru, ada banyak ketentuan penambahan. Sedetailnya di Langkah Ajukan KPR Rumah Seken.
“Bukan jemu, lebih persisnya konstan. Pasar secondary kelapa gading tidaklah terlalu terkoreksi jauh harga dibanding dengan Bekasi serta yang lain,” tuturnya waktu diberi pertanyaan sekitar keadaan pasar property Kelapa Gading.
Selain itu, Properti Index tunjukkan jika harga property di Jakarta Utara sekarang ada pada rata-rata Rp20 juta-Rp35 juta per mtr. persegi. Harga property di Jakarta Utara pada alami kenaikan sebesar 3% kuartal pertama (Q1) 2019 dibandingkana Q4 2018. Selain itu, dengan tahunan kenaikannya sampai 7-10%.
Keadaan di pasar sekunder Kelapa Gading lebih baik bila dibanding dengan keadaan pasar apartemen di Jakarta yang biasanya alami stagnasi, condong melambat sepanjang tiga tahun paling akhir.
Pada umumnya, tingkat suplai apartemen di Jakarta masih tinggi yang menyebabkan tingkat resapan serta harga jual tidak alami perkembangan relevan.
Analisa Colliers International Indonesia tunjukkan, pada Q1 2019 jumlahnya penambahan suplai apartemen sampai 1.847 unit atau 11,7% dari keseluruhan prediksi suplai selama 2019.
Keseluruhannya, keseluruhan suplai harga helm ink pada kuartal pertama sampai 203.664 unit atau naik 1% dibanding kuartal awalnya serta naik 7,3% jika dibanding kuartal yang sama tahun kemarin.
Tingkat penyerapan dengan rata-rata ada di rata-rata 87% atau relatif sama jika dibanding dengan kuartal awalnya. Resapan apartemen di akhir tahun direncanakan ada di rata-rata 85-86% dengan anggapan tingkah laku wait and see investor akan berlangsung.
Jumlahnya stock yang belum terserap di pasar membuat tempat tawar customer kuat. Hal itu berimplikasi pada susahnya harga apartemen untuk naik lebih jauh. Resapan direncanakan mulai bergerak naik tahun 2020 sesudah Pemilu 2019 berjalan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar